Selasa, 13 Februari 2018

"Mangan Ora Mangan sing Penting Kumpul"

       Di suatu pagi dalam sebuah diskusi di ruang kelas siswa-siswa SMA:

       "Anak-anakku, sesungguhnya setiap orang itu memiliki moto hidup mereka masing-masing. Ibu ingin tahu. apa moto hidup kalian. Coba sebutkan !" begitu kata Ibu Guru kepada murid-muridnya. "Dan jangan lupa jelaskan juga moto kalian ya"
       "Saya Bu", teriak si A dengan lantang dari pojok belakang kelas. "Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian.Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Artinya adalah jika ingin sukses kita harus berusaha keras dulu Bu", jelas si A dengan yakin.
       "Bagus sekali nak, itu pantun yang bagus untuk dijadikan sebuah moto hidup" sahut Ibu Guru."Selanjutnya...!"
Lalu satu persatu anak pun menyebutkan moto hidupnya.
       "'isy kariman au mut syahidan, artinya Hidup mulia atau mati syahid", kata si B.
       "Friend is a part of my life, artinya adalah teman merupakan bagian dari hidpku", kata si C
Begitulah seterusnya, tiap-tiap anak menyebutkan kata-kata yang terlihat keren, mulai dari bahasa Inggris, Arab ataupun ucapan tokoh-tokoh terkenal yang bahasa Indonesia.

       Lalu tibalah giliran si Z menyebutkan dan menjelaskan moto hidupnya.
       "Mangan ora mangan sing penting kumpul (Makan tidak makan yang penting kumpul/bersama)" kata si Z.
Jelas saja kata-kata itu membuat seisi kelas tertawa.

dan dan dan......

Jika suatu ketika kita menjumpai seseorang memiliki moto sepeti itu, kita juga tertawa atau setidaknya tersenyum. Coba dipikir apa sebabnya ? Iya benar, kita terlalu sering menilai bagian luarnya saja, kita sering memakai kalimat sebatas teksnya saja, kita memakan makanan plus (maaf) bungkusnya. Saya pun pasti begitu, saya pasti akan tertawa juga.

tapi, semua berubah....

       Peribahasa "Mangan ora mangan sing penting kumpul" sesungguhnya memiliki arti yang dalam. Saya sekilas mendengan hal tersebut dari ceramah Dr. Fahruddin Faiz. (Mohon maaf jika nanti redaksinya tidak sama dengan ceramah beliau) Setidaknya ada xxxxx hal yang bisa dipetik. 
       Satu, peribahasa tersebut menggambarkan bahwa persatuan itu sangat penting (sing penting kumpul), terlepas dari berbagai kondisi atau perbedaan yang ada (mangan ora mangan). 
       Dua, antar manusia tak boleh iri antar satu dengan yang lain karena adanya kelebihan harta, sehingga keirian itu menimbulkan perpecahan. Orang yang kurang memiliki harta (orang yang "ora mangan") tak boleh iri kepada orang yang berharta (orang yang "mangan"). Karena keirian itu dapat menyebabkan pecahnya persatuan ("kumpul"). 
       Dan yang ketiga, adanya pesan bahwa tak boleh mementingkan ego sendiri (hanya mau melakukan sesuatu jika ada keuntungannya (mangan) saja.).

       Setidaknya seperti itu, sejak saat itu saya pribadi memasukkan pribahasa titu ke dalam list pribahasa keren menurut saya. Bagaimana menurut teman-teman sekalian ?


Sabtu, 22 Oktober 2016

Seperti Ini Saja Sudah Nikmat

        Suatu ketika saya buka youtube dan melihat video Cak Nun. Cak Nun berkata dalam video tersebut (kalau tidak salah redaksinya seperti ini) : "Urip ngene wae wis ngenak" (sambil beliau menaikkna dan menurunkan pundak dengan cepat). Ketika itu, saya kembali tersadar yang kesekian kalinya bahwa, inilah bersyukur. Merasa cukup dan menganggap hidup ini yang sekarang ini adalah suatu berkah, anugrah dan nikmat yang nikmat. Jika dipikir dan ditelisik baik secara mendangkal ataupun mendalam, in syaa Alloh akan selalu ketemu pada simpul bahwa hidup ini nikmat dan harus kita syukuri. Kata kunci pada kalai ini adalah mensyukuri.Iya, mensyukuri inilah kata lain, sinonim ataupun transformasi dari mersa nikmat inilah.

        Sudah banyak orang yang menghafal ayat tentang bersyukur, yang intinya adalah jika bersyukur maka akan tambah nikmat yang akan datang. Tapi sekarang pertanyaannya adalah jika kita banyak masalah dan penuh kekurangan dan penderitaan, bagaimana cara lkita bersyukur ?. Kan begitu pertannnyaannya ? (Silahkan jika mau, mari kita diskusikan caranya dengan komentar dibawah ini). Namun saya kali ini hanya ingin mengutarakan dari pengetahuan saya yang sedikit tentang bagaimana bersyukur sekarang juga.

       Saya berpikir bahwa syukur itu semacam menikmati atau merasa senang dengan sesuatu. Jika kita mensyukuri hidup ini, maka berarti kita merasa senang atau menikmati hidup kita ini.Saya kira, rasa syukur itu bukan dipengaruhi oleh faktor luar secara dominan. Secara umum rasa syukur bisa muncul dalam keadan seperti apapun, termasuk pada keadaan ketika kita menganggapnya sebagai keadaan yang menyengsarakan. Buktinya seperti ini, seorang presiden bersyukur ketika mendapat fasilitas pesawat pribadi, seorang mentri bersyukur ketika ia mendapat fasilitas mobil pribadi, seorang camat bersyukur ketika ia mendapat fasilitas mobil pribadi dan seorang lurah bersyukur karena ia mendapat fasilitas sepeda motor pribadi.

       Bisa kita lihat bersama, dari presiden sampai lurah, mereka bisa bersyukur dalam berbagai kondisi. Hanya saja memang beda orangnya. Tapi pertannyaanya adalah, mengapa dengan kondisi yang benar-benar berbeda mereka bisa bersyukur dengan (anggaplah) tingkat syukur yang sama ?

        Beberapa tahun lalu, saya pernah membaca beberapa lembar buku Anthony Robbins, menurutnya, kebahagiaan setiap orang berbeda-beda sesuai dengan standar yang mereka tetapkan agar mereka dapat bahagia. Begitu pula dengan bersyukur. Setiap orang bersyukur sesuai dengan standar bersyukur yang mereka tetapkan masing masing. Jadi untuk bersyukur dan bahagia sekarang juga, kita tak peru faktor luar berubah. Kita hanya membutuhkan standar yang berbeda untuk bahagia dan bersyukur.

      

Selasa, 20 September 2016

Tentang Monyet dan Toples

Masih ingat dengan cerita monyet yang ditangkap menggunakan toples?
.
Dari cerita itu diambil kesimpulan bahwa kita harus dapat melepas apa yang kita punya untuk bebas dan mendapat yang lebih.
.
Tapi tak sesederhana itu teman2. Jika kita yang melihat, kita dengan mudah melakukan dan mengatakan hal itu. Coba kita jadi monyetnya.
Monyet menganggap bahwa kacang di toples itu adalah satu satunya hidup mereka. Mereka tak tahu apakaah setelah itu mereka akan dapat makanan atau tidak, untuk hudup mereka selanjutnya. Satu satunya kebahagiaan mereka ya hanya kacang itu.
.
Tak mudah menerima dan melepas begitu saja, walaupun itu bagi manusia yang mengklaim lebih cerdas dari monyet.
.
Daripada bingung, tanya monyetnya aja langsung.
Gitu aja kok repot....

Senin, 23 Mei 2016

Katakan Saja Itu yang Terjadi


          Suatu ketika saya melihat seorang kakek kakek mengambil air dari selokan yang kotor dengan ember. Pakaian kakek itu kotor dan compang-camping. dalam benak saya saya berpikir, "Dasar orang gila, air selokan kok dibuat mainan". Lalu tiba tiba terlintas dalam benak saya suatu keyakinan bahwa, semua yang kita lihat adalah sebuah potongan adegan dari sebuah film, kita sangat sedikit tahu cerita utuh dari film itu, atau bahkan tidak tahu sama sekali.
          Mari kembali ke cerita di atas. Mari kita berangan bebas tentang kakek tadi. Mari kita buat beberapa kemungkinan. Kemungkinan pertama, kakek tadi sedang mengambil air untuk menyiram jalan yang kering dan berdebu. Berarti kakek ini adalah kakek yang peduli dengan orang lain. Kemungkinan kedua, Kakek ini sedang mencari mainan cucunya yang hanyut di selokan tersebut. Ini berarti kakek tersebut adalah orang yang penyayang. Kemungkinan ketiga, kakek itu sedang akting untuk sebuah acara TV dan menunggu seseorang untuk menolongnya. Kemungkinan keempat, kakek itu memeng gila.
          Dari semua kemungkinan di atas, semuanya adlah mungkin. Malah kadang, sesuatu yang bagi kita paling tidak mungkin malah itulah yang benar. Jadi menurut saya, untuk menyikapi semua yang kita lihat adalah bertindak secara wajar saja. Berusahalah untuk selalu berpikir positif. Jauhi benar-benar untuk bertindak emosional atas semua yang ada. Karena kita hanya melihat potongan film saja. Kita belum tahu alur cerita sesungguhnya.Jadi katakan saja sesuatu itu terjadi. Cukup. Jangan di tambah. Yanga jelas semua ada hikmahnya kan ?

Minggu, 15 Mei 2016

Jagalah Alloh

         Rosululloh pernah berkata, ;
" Wahai anak muda ! Aku hendak mengajarimu beberapa kalimat :  "Jagalah Alloh, maka Ia akan senantiasa menjagamu; Jagalah Alloh, niscaya engkau akan mendapati-Nya bersamamu; bila engkau memohon sesuatu, mohonlah kepada-Nya.; bila engkauy meminta pertolongan, mintalah tolong kepada Alloh. Ketahuilah jika seluruh umat manusia berkumpul untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat bagimu, maka mereka tidak akan memberi manfaat kepadamu kecuali atas sesuatu yang telah ditetapkan Alloh kepadamu.Dan seandainya seluruh umat manusia ini berkumpul untuk memberikan sesuatu yang mencelakakanmu, maka mereka tidak akan bisa mencelakakanmu kecuali dengan atas sesuatu yang telah ditetapkan oleh Alloh terhadapmu. Pena-pena telah diangkatdan lembaran-lembaran telah mengering tintanya"

          Coba baca matan hadits di atas beberapa kali dan respi makna di dalamnya.
          Semoga kita semua mendapat berkah-Nya. Amin
http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html